[Enter Post Title
Here]
DESTILASI
Tanti
Oktapianti
123020025
Asisten : Galuh
Permata Sari
Tujuan
Percobaan : untuk
mengetahui pemurnian atau pemisahan zat-zat dengan metode destilasi
Prinsip
Percobaan : berdasarkan pada perbedaan titik didih antara
larutan pelarut dan zat terlarut.
Metode
Percobaan :
|
Hasil
Pengamatan
Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan
didapatkan hasil sebagai berikut :
|
(Sumber : Tanti Oktapianti, Kelompok A, Meja 12, 2012)
Pembahasan
:
Destilasi merupakan metode
pemisahan untuk memperoleh suatu bahan yang berwujud cair yang terkotori oleh
zat padat atau bahan lain yang mempunyai titik didih yang berbeda. Prinsip
percobaannya berdasarkan pada perbedaan titik didih antara zat pelarut dengan
zat terlarut. Bahan yang dipisahkan dengan metode ini adalah bentuk larutan
atau cair, tahan terhadap pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu
dekat. Destilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu destilasi
kontinyu dan destilasi batch. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi
menjadi tiga, yaitu destilasi atmosferis, destilasi vakum dan destilasi
tekanan. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu destilasi
system biner dan destilasi system multi komponen. Dan berdasarkan system
operasinya terbagi menjadi dua, yaitu single-stage destillation dan multi stage
destillation.
Selain pembagian macam
destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam-macam destilasi, yaitu
destilasi sederhana, destilasi bertingkat (fraksional), destilasi azeotrop,
destilasi vakum, refluks/destruksi dan destilasi kering.
Berikut adalah komponen-komponen destilator :
|
Gambar 1. Komponen Alat Destilasi
Keterangan :
1. Wadah air, berfungsi untuk memanaskan zat yang akan di kondensasi.
2. Labu distilasi, berfungsi sebagai tempat untuk zat yang akan di
kondensasi.
3. Sambungan, berfungsi untuk menghubungkan antara kondensor,
termometer dan labu destilasi.
4. Termometer, digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang
didestilasi selama proses destilasi berlangsung.
5. Kondensor, berfungsi untuk mengembunkan atau mendinginkan zat
yang menguap dari labu destilasi.
6. Aliran masuk air dingin, berfungsi untuk mengaliri air dingin ke
dalam kondensor melalui pompa.
7. Aliran keluar air dingin, berfungsi sebagai tempat keluarnya air
dingin dari kondensor.
8. Labu destilat, berfungsi untuk menampung destilat.
9. Lubang udara, berfungsi untuk memberikan sirkulasi udara ke
dalam sistem.
10.Tempat keluarnya destilat, berfungsi sebagai tempat keluarnya
destilat.
13. Pemanas, berfungsi untuk memanaskan air.
14. Air pemanas, berfungsi sebagai pemanas larutan dalam labu
destilasi.
Larutan zat
15. Wadah labu destilat, berfungsi untuk menampung destilat
(Anonim, Komponen
dan Fungsi Alat Destilasi, 2012).
Mekanisme destilator itu sendiri dalam proses
pemisahan yang dilakukan adalah bahan campuran dipanaskan pada suhu diantara
titik didih bahan yang diinginkan ditambahkan batu didih di dalamnya untuk
mencegah peletupan dan sebagai indikasi larutan tersebut telah mendidih.
Pelarut bahan yang diinginkan akan menguap, uap dilewatkan pada tabung
pengembun (kondensor). Uap yang mencair ditampung dalam wadah. Bahan hasil pada
proses ini disebut destilat,
sedangkan sisanya disebut residu.
Cara melakukan destilasi sederhana yaitu lihat
dan ketahui titik didih zat campuran yang akan didestilasi. Kemudian susun alat
destilasi dengan baik dan tepat, masukan campuran pada labu destilasi (isi zat
dalam labu paling banyak 2/3 bagian labu) lalu masukan batu didih. Isi kaleng
penangas dengan zat penangas yang disesuaikan dengan titik didih sampel, juga
masukan batu didih pada penangas tersebut. Panaskan penangas secara bertahap,
mulai dengan api kecil hingga api besar. Kemudian alirkan air pendingin, dan amati
termometer, apabila ada cairan yang keluar sebelum mencapai titik didihnya,
pisahkan cairan tersebut, sedangkan apabila termometer menunjukan titik didih
sampel, tahan supaya suhu tersebut konstan dan tampung destilat yang
dihasilkan. Hentikan destilasi pada saat sampel hampir habis (jangan sampai
kering) jika titik didih zat sampel lebih besar dari titik didih zat pencemar.
Sedangkan jika titik didih zat sampel lebih kecil dari titik didih zat
pencemar, maka destilasi dihentikan pada saat suhu melebihi titik didihnya
sebesar ± 50C.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
destilasi diantaranya yaitu suhu atau pemanasan, tekanan, kelelahan alat, kesalahan
kalibrasi dan lain-lain. Faktor yang paling berpengaruh dalam proses destilasi adalah
suhu atau pemanasan. Jika pemanasan terlalu besar dikhawatirkan akan
terjadi flooding (banjir). Ciri dari flooding itu
sendiri adalah tertahannya cairan di atas kolom, pada saat
terjadi flooding transfer massa yang dihasilkan tidak maksimal.
Ketika terjadi flooding, cairan tidak
dapat mengalir ke bawah lagi, tetapi akan terakumulasi atau bahkan dapat ikut
terbawa ke atas oleh uap, sehingga proses destilasi harus segera
dihentikan.
Apabila pemanasan kecil, proses pemisahan akan
berlangsung lama, akan tetapi hasil atau konsentrasi yang diperoleh akan lebih
baik dan mendekati sempurna dikarenakan proses pemisahan dan pendinginan
berlangsung sempurna. Hubungan antara konsentrasi dengan besarnya pemanasan
yaitu apabila proses pemanasan terlalu tinggi, proses destilasi akan berlangsung
sangat cepat dan konsestrasi etanol yang didapatkan kecil karena air ikut
terbawa ke atas dan terembunkan di dalam kondensor dan ikut keluar menjadi destilat.
Destilasi dilakukan melalui tahap yaitu evaporasi adalah memindahkan
pelarut sebagai uap dari cairan yaitu pemisahan uap-cairan didalam kolom, dan
untuk memisahkan komponen dengan titik didih lebih rendah yang lebih volatil
dari komponen lain yang kurang volatil dan kondensasi dari uap, serta untuk
mendapatkan fraksi pelarut yang lebih volatil.
Pada pemisahan campuran dari dua campuran yang
menguap atau yang titik didihnya berdekatan lebih banyak persoalannya, sehingga
tidak dapat dilakukan dengan destilasi biasa. Suatu cara yang digunakan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik disebut destilasi bertingkat, yaitu proses
dimana komponennya secara bertingkat diuapkan dan diembunkan
(Bambang, 2011).
Dalam
percobaan ini dapat terjadi kesalahan seperti pada saat penghitungan volume
destilat yang seharusnya kurang dari volume asalnya. Bisa saja disebakan
praktikan kurang teliti dalam mengukur volume, atau bisa saja pada saat
penguapan zat lain seperti gula dalam sirup frozen tersebut ikut menguap
bersama air, sehingga akan mempengaruhi destilatnya juga.
Contoh destilasi adalah proses penyulingan
minyak bumi dan pembuatan minyak kayu putih. Sedangkan dalam bidang pangan
metode destilasi digunakan dalam memurnikan air minum, penyaringan larutan
garam menjadi air murni.
Kesimpulan :
Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan destilasi, dengan menggunakan larutan sirup
frozen yang berwarna merah. Dengan volume sampelnya 17 ml. Ketika dilakukan
destilasi mendapatkan suhu konstannya 98°C, suhu didihnya dibawah 100°C
dikarenakan faktor tekanan atmosfer juga dipengaruhi oleh batu didih. Dari
panas destilasi didapatkan hasil warna bening dengan volume destilat 17 ml.
Namun berdasarkan percobaan destilasi dapat
disimpulkan bahwa dalam percobaan telah terjadi kesalahan yaitu volume destilat
dan volume asal sampel sama yaitu 17 ml, yang seharusnya volume destilat itu
lebih kecil daripada volume asal sampel.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Destilasi
Sederhana.http://kamusq.blogspot.com/2012/04/destilasi-sed erhana-jenis-jenis.html.Access : 10 Desember 2012.
Anonim.2012.Metode Pemisahan.
http://www.chem-is-try.org/materikimia/kimiadas
ar/pemurnian-material/metoda-pemisahan-standar/Access:10 Desember 2012.
Anonim.2012.Pengertian Destilasi. http://chemistry35.blogspot.com/2011/08/penger
tian-destilasi.htm l. Access
: 11 Desember 2012.
Syukri,
S.1999. Kimia Dasar 1.ITB : Bandung
Sutrisno, E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
sangat membantu dalam tugas saya. thank you.
BalasHapus