LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PENGENALAN NERACA DI LABORATORIUM
MAKALAH
|
Oleh :
Nama
|
:
|
Tanti Oktapianti
|
NRP
|
:
|
123020025
|
Kelompok
|
:
|
A
|
No. Meja
|
:
|
12(Dua
Belas)
|
Tanggal
Percobaan
|
:
|
24 Oktober
2012
|
Asisten
|
:
|
Galuh
Permata Sari
|
LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2012
I.
PENDAHULUAN
Bab
ini menguraikan menggenai : (1) Latar belakang, (2) Tujuan percobaan, dan (3)
Prinsip percobaan.
1.1
Latar
Belakang
Mengukur adalah membandingkan
sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat ukur) yang ditetapkan sebagai
satuan. Dalam ilmu terapan seperti kimia dan fisika, pengukuran merupakan
aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian
dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau
kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang
bervariasi. Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. Bidang ilmu
yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi.
1.2
Tujuan
Tujuan percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium adalah untuk praktikan
dapat mengenal dan mengetahui jenis-jenis neraca yang digunakan di
laboratorium, praktikan pula dapat mengetahui fungsi dan kegunaan masing-masing
neraca yang dipergunakan dalam praktikum,
dan praktikan dapat mengetahui cara kerja masing-masing neraca.
1.3
Prinsip
Percobaan
Prinsip percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium adalah berdasarkan dari
masing-masing neraca mempunyai fungsi dan cara kerja yang berbeda-beda serta
mempunyai ciri-ciri dan karakteristik yang berbeda.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab
ini akan menguraikan mengenai (1) Jenis-jenis
Neraca, (2) Mekanisme dan (3) Hukum Newton.
2.1
Jenis-jenis
Neraca
Neraca adalah instrumen untuk
mengukur massa benda, bukan berat benda. Pada pelajaran fisika dijelaskan bahwa
massa itu adalah jumlah molekul pada suatu benda, sedangkan berat adalah massa
benda dikalikan dengan percepatan gravitasi yang dia alami. Satuan Internasional
(SI) nya adalah kg. Timbangan/neraca dikategorikan kedalam sistem mekanik dan
juga elektronik. Ada beberapa jenis neraca antara lain :
2.1.1 Neraca
Ayun
Bagian
utama neraca terdiri atas tangkai-tangkai yang ditempatkan dengan semacam mata
pisau pada dudukan neraca dua piring pada kedua ujungnya. Mata pisau itu
merupakan bagian yang paling mahal dalam neraca.
2.1.2 Neraca
Digital
Neraca
ini merupakan salah satu neraca yang penggunanannya paling praktis. Cara
pengukuran secara langsung dan dilakukan dengan tepat dan benar. Berfungsi
untuk menimbang secara akurat dan presisi dengan ketelitian 0,0001 g atau lebih
serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan
untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain itu berfungsi juga untuk
menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif. Neraca analitik jenis ini
yang sering digunakan di laboratorium kimia.
2.1.3 Neraca
Triple-Beam
Neraca
ini termasuk neraca kasar karena digunakan untuk memperhitungkan benda yang
massa zatnya cukup besar. Memiliki
ketelitian hingga 0.1 gram (100 mg). Neraca ini banyak digunakan karena
penggunaannya yang praktis dan hemat ruang. Mempunyai perhitungan maksimal 6100
gram dan perhitungan minimalnya 1 gram.
2.2
Mekanisme
2.2.1 Neraca
Ayun
Ditengah-tengah
ada jarum keseimbangan dan tepat di bawah tengah jarum ada skala yang
menunjukan keseimbangan. Di piring neraca sebelah kanan digunakan untuk
menyimpan batu penimbang, an di piring neraca sebelah kiri tempat benda yang
akan ditimbang. Setelah seimbang, maka hasilnya akan diketahui.
2.2.2 Neraca
Digital
Simpan
neraca ditempat yang datar kemudian set waterpassnya. Apabila akan melakukan
penimbangan, harus memakai alas dan kemudian lihat massanya.
2.2.3 Neraca
Triple-Beam
Benda
yang akan ditimbang disimpan di piring neraca, kemudian praktikan menggeserkan
batu penyeimbang yang memiliki ukuran beda pada setiap batu penyeimbang, hingga
berat beban sama besar dengan berat batu penyeimbang.
2.3
Hukum
Newton
2.3.1 Hukum
Newton I
Hukum I: Setiap benda akan
mempertahankan keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali ada gaya
yang bekerja untuk mengubahnya.
Hukum
ini menyatakan bahwa jika resultan gaya (jumlah vektor dari
semua gaya yang bekerja pada benda) bernilai nol, maka kecepatan benda
tersebut konstan. Dirumuskan secara matematis menjadi:
|
Artinya :
Sebuah benda yang sedang diam akan tetap diam kecuali ada resultan gaya yang
tidak nol bekerja padanya. Sebuah benda yang sedang bergerak, tidak akan
berubah kecepatannya kecuali ada resultan gaya yang tidak nol bekerja padanya.
2.3.2 Hukum
Newton II
Hukum Kedua: Perubahan dari gerak selalu berbanding lurus terhadap gaya
yang dihasilkan / bekerja, dan memiliki arah yang sama dengan garis normal dari
titik singgung gaya dan benda.
Hukum
kedua menyatakan bahwa total gaya pada sebuah partikel sama dengan banyaknya
perubahan momentum
linier p terhadap waktu :
|
2.3.3 Hukum
Newton III
Hukum ketiga : Untuk setiap aksi selalu ada reaksi yang sama besar dan
berlawanan arah: atau gaya dari dua benda pada satu sama lain selalu sama besar
dan berlawanan arah.
Secara matematis, hukum ketiga ini berupa persamaan vektor satu dimensi, yang bisa dituliskan sebagai berikut. Asumsikan benda A dan benda B
memberikan gaya terhadap satu sama lain.
|
Dengan :
Fa,b adalah gaya-gaya
yang bekerja pada A oleh B, dan
Fb,a adalah gaya-gaya
yang bekerja pada B oleh A.
III. ALAT DAN METODE PERCOBAAN
Bab ini akan
menguraikan mengenai : (1) Alat yang Digunakan, dan (2) Metode Percobaan.
3.1
Alat
yang Digunakan
Alat yang
digunakan pada percobaan Pengenalan Neraca di Laboratorium Kimia dasar adalah neraca
digital, dan neraca triple-beam.
3.2
Metode
Percobaan
3.2.1
Neraca Digital
|
Gambar Neraca Digital
(a) Persiapkan dahulu alat-alat penimbangan,
siapkan alat dan zat yang akan ditimbang, sendok, kaca arloji dan kertas isap.
(b) pemeriksaan pendahuluan terhadap neraca meliputi: periksa kebersihan neraca
(terutama piring-piring neraca), kedataran dan kesetimbangan neraca. (c) simpan
neraca di tempat yang datar kemudian set waterpassnya,
setelah itu simpan benda yang akan di timbang (memakai alas) di atas timbangan
kemudian lihat massanya. Kebersihan
timbangan harus dicek setiap kali selesai digunakan, bagian dan menimbang harus
dibersihkan dengan menggunakan sikat, kain halus atau kertas (tissue) dan
membersihkan timbangan secara keseluruhan, setelah pemakaian timbangan harus
dimatikan.
3.2.2
Neraca Triple-Beam
|
Gambar Neraca Triple Beam
Letakan
benda yang akan ditimbang di atas piring neraca triple-beam, lalu geserkan batu penyeimbang hingga berat beban sama
besar dengan berat batu penyeimbang.
IV. HASIL PENGAMATAN
Dalam
bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Hasil Pengamatan dan (2) Pembahasan.
4.1
Hasil
Pengamatan
Tabel hasil 1.
Pengamatan pengenalan neraca di laboratorium
No.
|
Neraca
|
Hasil Perhitungan
|
1.
|
Neraca Digital
|
Diketahui : Garam Kotor Ws = 5,40 gr
Gula
Ws = 6,20 gr
W1
= 57,32 gr
a.
Garam Kotor
Ws
= W2-W1
5,40
= W2-57,32
W2
= 62,72 gr
b.
Gula
Ws
= W2-W1
6,20
= W2-57,32 gr
W2
= 63,52 gr
|
2.
|
Neraca Triple Beam
|
Diketahui : Garam Kotor Ws = 8,30 gr
Gula Ws = 9,40 gr
W1
= 44,7 gr
a.
Garam Kotor
Ws
= W2-W1
8,30
= W2-44,7
W2
= 53 gr
b.
Gula
Ws
= W2-W1
9,40
= W2-44,7
W2
= 54,1 gr
|
(Sumber: Tanti Oktapianti, Meja 12,
Kelompok A, 2012)
4.2
Pembahasan
4.2.1 Prinsip
Prinsip kerja neraca
ada 4 macam yaitu prinsip kesetimbangan gaya gravitasi (contohnya : neraca sama
lengan), prinsip kesetimbangan momen gaya (contohnya: neraca dacin), prinsip kesetimbangan
gaya elastis dengan gaya gravitasi (contohnya : neraca pegas), dan prinsip
inersia/kelembaman.
4.2.2 Kegunaan
4.2.2.1 Neraca
Digital
Neraca
ini digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan larutan untuk
uji kuantitatif dan proses standarisasi.
4.2.2.2 Neraca
Triple Beam
Neraca
triple beam digunakan untuk
memperhitungkan benda yang massa zatnya cukup besar yang tidak dapat di timbang
menggunakan neraca digital.
4.2.3 Ketelitian
4.2.3.1 Neraca
Digital
Neraca
digital analitik berfungsi untuk menimbang secara akurat dan presisi dengan
ketelitian 0,001 g atau lebih serta digunakan untuk menimbang bahan kimia dalam
proses pembuatan larutan untuk uji kuantitatif dan proses standarisasi. Selain
itu berfungsi juga untuk menimbang sampel / bahan dalam analisis kuantitatif.
4.2.3.2 Neraca
Triple Beam
Neraca triple beam menimbang secara kasar yaitu analisis kualitatif dengan
ketelitian 0,1 g (yaitu jarak antar skala pada lengan yang paling depan).
Selain itu digunakan pula untuk menimbang bahan kimia dalam proses pembuatan
larutan, akan tetapi bukan yang digunakan untuk standarisasi.
Ketelitian dari neraca adalah setengah
dari skala terkecil. Jadi ketelitian neraca adalah :
Dx = ½ x 0,1 gram = 0,05 gram
|
Dengan ketelitian 0,05 gram, maka neraca
ini dapat dipergunakan untuk mengukur massa sebuah benda dengan lebih teliti
(akurat).
4.2.4 Elevasi
dan Delevasi
Elevasi
adalah ketelitian maksimal neraca dan delevasi ketelitian minimal neraca.
4.2.5 Kelebihan
dan Kekurangan
4.2.5.1 Neraca
Digital
Kelebihan
daripada neraca digital adalah penyimpanannya yang tidak memerlukan ruang yang
luas, hasil penimbangannya akurat, hanya tinggal melihat display angka yang
tertera di neraca, dan pengukurannya secara langsung, tepat dan benar. Neraca digital memiliki fungsi lebih sebagai alat
ukur, diantaranya neraca digital lebih akurat, presisi, dan akuntable (bisa
menyimpan hasil dari setiap penimbangan). Selain itu dengan adanya tingkat
ketelitian yang tinggi maka hal tersebut dapat meminimalkan kesalahan dalam
pengambilan media yang dibutuhkan.
Kekurangannya
adalah neraca ini sensitif terhadap udara dan tekanan, sehingga mempengaruhi
keakuratan hasil penimbangan. Neraca digital
analitik merupakan neraca yang sangat peka, karena itu bekerja dengan neraca
ini harus secara halus dan hati-hati. Neraca ini sangat sensitif sekali
terhadap getaran dan faktor lain dari luar yang mengganggu hasil pengukuran.
4.2.5.2 Neraca
Triple Beam
Kelebihannya
adalah neraca ini dapat menimbang benda yang massanya cukup besar hingga 610 gram,
dan penyimpanannya cukup praktis, tidak memerlukan ruang yang luas.
Kekurangannya
yaitu dalam penggunannya kita memerlukan ketelitian yang tinggi, apabila kita
salah melihat skala penimbangan maka akan terjadi kesalahan pengukuran.
4.2.6 Faktor-faktor
Kesalahan yang Bisa Terjadi
Faktor
kesalahan dan kendala yang biasa ditemukan dalam pengukuran massa menggunakan
neraca adalah seperti terjadinya kesalahan sistematik dalam hal kondisi alat
ukur yang sudah berubah, pengaruh alat ukur terhadap besaran yang diukur, ketidak
cermatan membaca skala, dan kesalahan posisi pengamat atau kesalahan paralak.
Selain itu kesalahan acak (random) pun sering terjadi, seperti gangguan dari
luar yang tak dapat dihindari yang akan berakibat mempengaruhi keakuratan hasil
pengukuran.
4.2.7 Aplikasi
dalam bidang pangan
Dalam
kehidupan sehari-hari kita akan menemukan berbagai pemakaian neraca. Di rumah,
kita sering melihat Ibu menimbang bahan pangan yang akan diolah menjadi cake,
bolu atau lainnya. Di pasar, kita mendapati pedagang yang menimbang bahan
pangan yang dibeli oleh pelanggannya. Dan di laboratorium pun penggunaan neraca
diperlukan untuk menimbang bahan pangan yang akan diujikan kandungan
didalamnya.
Contohnya penimbangan
pada garam berikut :
Alat dan Bahan :
Alat : (1) Neraca
digital analitik, (2) Gelas arloji 2 buah, (3) Tissue, (4) Spatula
Bahan : Garam
Bahan : Garam
Prosedur Praktikum :
1. Persiapan
alat bantu penimbangan : gelas arloji/botol timbang/kertas timbang/ beaker
gelas kecil, sendok/spatula, dan kertas isap.
2. Pemeriksaan
pendahuluan neraca : pemeriksaan kebersihan dan pemeriksaan posisi setimbang,
jika tidak setimbang atur sekrup pada kaki timbangan sehingga gelembung pada
water pass berada di tengah.
3. Penimbangan
Sebelum dinyalakan pintu kaca harus tertutup. Nyalakan dan pastikan timbangan menunjukkan angka 0. Letakkan garam yang akan ditimbang mula-mula di gelas arloji pertama ± 3 sendok spatula (ukuran ditentukan) kemudian taruh di gelas arloji yang kedua (tuangkan semua) dan taruh di tengah piringan, tutup kembali pintu kaca.
Sebelum dinyalakan pintu kaca harus tertutup. Nyalakan dan pastikan timbangan menunjukkan angka 0. Letakkan garam yang akan ditimbang mula-mula di gelas arloji pertama ± 3 sendok spatula (ukuran ditentukan) kemudian taruh di gelas arloji yang kedua (tuangkan semua) dan taruh di tengah piringan, tutup kembali pintu kaca.
Baca angka yang tertera
di layar monitor. Ambil bahan yang sudah ditimbang, tutup pintu kaca, 0 kan
kembali, matikan neraca, dan bersihkan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Setelah
melaksanakan praktikum tentang neraca ini, kita mengetahui jenis-jenis neraca yang
digunakan di laboratorium dan fungsinya masing-masing. Kita juga mengetahui
cara penggunaan secara tepat, dan perhitungannya. Selain itu, kita juga
mengetahui faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi, sehingga kita lebih
berhati-hati lagi.
5.2
Saran
Disarankan
agar praktikan menguasai penggunaan neraca-neraca di laboratorium secara tepat,
serta dapat menjaga kebersihan neraca agar neraca dapat tahan lama. Pahami
faktor-faktor kesalahan yang dapat terjadi saat penggunaan neraca agar pada
praktikum selanjutnya, praktikan tidak melakukan kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.HukumaGerakaNewton.http://id.wikipedia.org/wiki/Hukum_gerak_Newton.access:
20 Oktober 2012.
Anonim.2012.Kalibrasi Timbangan (Neraca).http://catatankimia.com/catatan/ka
librasi-timbangan-neraca.html.access: 26 Oktober 2012.
Brady,
E. James. (1999), Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Binapura Aksara : Jakarta.
Sutrisno,
E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar