REAKSI KIMIA
Tanti Oktapianti
123020025
Asisten
: Galuh Permata Sari
Tujuan Percobaan : untuk mengetahui, memahami, dan mempelajari
jenis dan sifat dari zat yang direaksikan, serta untuk mencari rumus senyawa
dan koefisien reaksi dari senyawa dengan cara mereaksikan dua buah zat atau
lebih yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas
dan endapan.
Prinsip Percobaan : berdasarkan
penggabungan molekul terbagi menjadi dua bagian atau lebih. Reaksi kimia selalu
melibatkan terbentuk dan terputusnya ikatan kimia. Berdasarkan Hukum Kekekalan
Massa yang dikemukakan oleh Lavoisier : “Massa zat sebelum dan sesudah reaksi
adalah sama” dan berdasarkan Hukum Perbandingan Tetap Proust : “Dalam setiap
persenyawaan perbandingan-perbandingan massa unsur-unsur selalu tetap”.
Berdasarkan Bronsted Lowry : “Asam sebagai setiap zat seimbang yang menyumbang
proton dan basa sebagai setiap zat sembarang yang menerima proton”.
Metode Percobaan :
1.
Ke
dalam 2 tabung reaksi dimasukkan masing-masing tepat 1,0 ml larutan NaOH 0,05
M dan ke dalam dua tabung reaksi yang lain 1,0 ml larutan CH3COOH 0,05 M.
Masing-masing ditambahkan 1 tetes indikator phenolphthalein (PP). Amati
perubahan warna larutan-larutan tersebut!
2.
Ke
dalam 4 tabung reaksi lain dilakukan hal seperti no.1. tetapi dengan
penambahan indikator metil merah. Amati perubahan warna yang terjadi!
3.
Campurkan
kedua asam dan basa pada nomor 1 dan 2. Amati perubahan warna yang terjadi!
4.
Ke
dalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukan 1 ml larutan Kalium Khromat
(K2CrO4 0,1 M)
5.
Ke
dalam 2 tabung reaksi masing-masing dimasukan 1 ml larutan K2CrO7. Lakukan
seperti nomor 4. Bandingkan antara larutan pada nomor 4 dan 5.
6.
Ke
dalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M. Kemudian
tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1M, tambahkan lagi tetes demi tetes NH4OH 1M
dan amati. Perhatikan apa yang terjadi!
7.
Ke
dalam tabung reaksi dimasukkan 1 ml larutan Al2(SO4)3 0,1 M. Kemudian
tambahkan 5 tetes larutan NaOH 1M, tambahkan lagi tets demi tetes NH4OH 1M dan
amati. Perhatikan apa yang terjadi!
8.
Ikuti
petunjuk nomor 6 dan 7, tetapi gantilah Al2(SO4)3 dengan ZnSO4 0,1M.
9.
Ke
dalam tabung reaksi yang bersaluran, masukkan 4 ml larutan (NH4)2SO4.
Tambahkan larutan NaOH dan segera pasang penyalur gas. Gas yang terbentuk
dikenakan pada kertas lakmus yang sudah dibasahi dengan air!
10. Campurkan 1 ml larutan Pb(NO3)2
0,1 M denagn 1 ml larutan NaCl 0,1M. Amati apa yang terjadi! Kemudian
panaskan campuran tersebut sambil dikocok dan catat pengamatan anda! Campuran
didinginkan sambil diamati.
11. Ke dalam 1 ml larutan NaCl 0,5M
tambahkan 10 tetes larutan AgNO3 0,1M. Amati perubahan yang terjadi!
12. Ke dalam 1 ml larutan BaCl2
0,1M tambahkan larutan K2CrO4 0,1M sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang
terjadi!
13. Ke dalam 1 ml larutan BaCl2
0,1M tambahkan larutan K2CrO7 0,1M
sebanyak 1 ml. Amati perubahan yang terjadi! Zat pada nomor 12 dan 13 jangan
segera dibuang, karena akan dibandingkan dengan nomor 14.
14. Ke dalam 1 ml larutan BaCl2 0,1
M tambahkan 1 ml HCl 1M dan 1 ml larutan K2CrO4 0,1 M. Bandingkan dengan
nomor 12 dan 13.
15. Masukkan kurang lebih 1 gram
serbuk CaCO3 ke dalam tabung reaksi yang bersaluran. Tambahkan larutan HCl.
Gas yang terjadi di alirkan ke dalam tabung yang lain yang berisi Ba(OH)2.
Amati perubahan yang terjadi!
16. Ke dalam tabung reaksi
campurkan 1 ml air khlor dari kaporit. Amati warna larutan tersebut. Kemudian
tambahkan 1 ml larutan Kl 0,005 M dan 1 ml CHCl3 atau CCl4. Kocok dan amati
warna kedua lapisan dari larutan tersebut!
17. Ke dalam tabung reaksi dimasukkan
1 ml H2C2O4 (asam oksalat) 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2M, panaskan kemudian
teteskan larutan KMnO4 0,05M (tetes demi tetes) sambil dikocok, teteskan
terus larutan KMnO4 sampai warnanya tidak hilang lagi.
18. Ke dalam tabung reaksi
dimasukkan 1 ml larutan campuran besi II / Fe2+ 0,1 M dan 2 tetes H2SO4 2 M,
teteskan larutan KMnO4 sambil dikocok. Bandingkan kecepatan laju hilangnya
warna KMnO4 pada nomor 17 dan 18.
19. Tambahkan sedikit demi sedikit
larutan NaOH 1M ke dalam 1 ml CuSO4 0,05 M, tambahkan lagi NaOH sampai
berlebih. Amati perubahan yang terjadi!
20. Ulangi perkerjaan nomor 19
tetapi gantilah larutan NaOH dengan larutan NH4OH 1M. Bandingkan dengan hasil
reaksi nomor 19.
21. Campurkan 2 ml larutan besi
(III) / Fe3+ 0,1M dengan 2 ml larutan KSCN 0,1 M. Bagilah menjadi dua bagian
ke dalam 2 tabung reaksi. Tambahkan Na3PO4 ke dalam satu tabung, sementara
tabung yang lain digunakan sebagai pembanding. Bandingkan warna kedua larutan
tersebut!
|
Hasil Pengamatan
Berdasarkan
hasil percobaan yang dilakukan didapatkan hasil sebagai berikut :
1. a.
NaOH + PP à
NaOH(pp) (ungu)
b. NaOH + MM à NaOH(mm) (kuning)
c. HCl + PP à HCl(pp) (tidak berwarna)
d. HCl + MM à HCl(mm) (merah muda)
2. a.
CH3COOH + PP à
CH3COOH(pp)
(tidak berwarna)
b. CH3COOH
+ MM à
CH3COOH(mm)
(merah)
3. a.
NaOH(pp) + CH3COOH(pp) à CH3COONa
+ H2O (ungu tua)
b. NaOH(pp)
+ HCl(pp) à
NaCl + H2O (bening)
c. NaOH(mm) +
CH3COOH(mm) à
CH3COONa + H2O (merah ungu)
d. NaOH(mm) +
HCl(mm) à
NaCl + H2O
(kuning)
4. a.
K2CrO4 + HCl à
2KCl + H2CrO4 (kuning keemasan)
b. K2CrO4
+ NaOH à 2KOH + Na2CrO4 (kuning)
5. a.
K2CrO7 + HCl à
2KCl + H2CrO7 (orange)
b. K2CrO7
+ NaOH à
2KOH + Na2CrO7 (kuning)
6. Al2(SO4)3
+ NaOH à
Al(OH)2 + Na2SO4 (tidak berwarna)
7. Al2(SO4)3
+ NaOH + NH4OH à
Al(OH)2 + Na2SO4 (endapan putih)
8. a.
ZnSO4 + NaOH à
Zn(OH)2 + Na2SO4 (keruh)
b. ZnSO4 +
NaOH + NH4OH à
Zn(OH)2 + Na2SO4 (bening)
9. (NH4)2SO4
+ NaOH à
NH4OH + Na2SO4 (lakmus menjadi biru)
10. Pb(NO3)2
+ NaCl à
PbCl2 + Na2NO3 (tidak berwarna)
11. NaCl
+ AgNO3 à
AgCl + NaNO3 (putih
keruh)
12. BaCl2
+ K2CrO4 à
BaCrO4 + 2KCl (kuning
susu)
13. BaCl2
+ K2CrO7 à
BaCrO7 + 2KCl (endapan
kuning, larutan kuning tua)
14. BaCl2
+ HCl + K2CrO4 à
2KCl + BaCrO4 + 2HCl
(kuning tua)
15. CaCO3
+ 2HCl + Ba(OH)2 à
Ca(OH)2 + BaCl2 + H2CO3 (putih dan gelembung gas)
16. H2C2O
+ H2SO4 + KMnO4 à K2C2O
+ HMnO4 (bening)
17. Fe2+
+ H2SO4 + KMnO4 à (larutan tidak
berwarna, endapan coklat tua)
18. CuSO4
+ NaOH + NH4O à
Cu(OH)2 + Na2SO4 (endapan hijau lumut)
19. CuSO4
+ NH4OH + NH4 à
Cu(OH)2 + (NH4)2SO4 (biru, endapan putih)
20. a.
Fe3+ + KSCN à (coklat
tua kemerahan)
b. Fe3+ +
KSCN + Na3PO4 à
FePO4 +NaSCN (coklat tua
kemerahan)
|
Pembahasan
:
Reaksi kimia banyak
jenisnya, diantaranya yaitu reaksi pembentukan, reaksi penguraian, reaksi
redoks dan reaksi netralisasi (Brady, 1998). Adapun jenis-jenis reaksi lainnya
:
1. Sintesis
Dalam
reaksi kombinasi langsung atau sintesis,
dua atau lebih senyawa sederhana bergabung membentuk senyawa baru yang lebih
kompleks. Dua reaktan atau lebih yang bereaksi menghasilkan satu produk juga
merupakan salah satu cara untuk mengetahui kalau itu reaksi sintesis. Contoh
dari reaksi ini adalah gas hidrogen bergabung dengan gas oksigen yang hasilnya
adalah air. Contoh lainnya adalah gas nitrogen bergabung dengan gas hidrogen
akan membentuk amoniak, dengan persamaan reaksi:
2 H2 + O2 → 2 H2O
2.
Dekomposisi
Reaksi dekomposisi atau analisis adalah
kebalikan dari reaksi sintesis. Sebuah senyawa yang lebih kompleks akan dipecah
menjadi senyawa yang lebih sederhana. Contohnya adalah molekul air yang dipecah
menjadi gas oksigen dan gas hidrogen, dengan persamaan reaksi:
3.
Penggantian
Tunggal
Dalam reaksi
penggantian tunggal atau substitusi,
sebuah elemen tunggal menggantikan elemen tunggal lainnya di suatu senyawa.
Contohnya adalah logam natrium yang bereaksi dengan asam klorida akan
menghasilkan natrium klorida atau
garam dapur, dengan persamaaan reaksi:
4.
Penggantian
Ganda
Dalam reaksi
penggantian ganda, dua senyawa saling berganti ion atau
ikatan untuk membentuk senyawa baru yang berbeda. Hal ini terjadi ketika
kation dan anion dari 2 senyawa yang berbeda saling berpindah tempat, dan
membentuk 2 senyawa baru.
Rumus umum dari
reaksi ini adalah: AB + CD → AD + CB
Contoh dari
reaksi penggantian ganda adalah timbal(II) nitrat bereaksi dengan kalium iodida
untuk membentuk timbal(II) iodida dan kalium nitrat, dengan persamaan reaksi:
Pb(NO3)2 + 2 KI → PbI2 + 2 KNO3
Contoh lainnya
adalah natrium klorida (garam dapur) bereaksi dengan perak nitrat membentuk natrium
nitrat dan perak klorida, dengan persamaan reaksi:
5.
Oksidasi
dan Reduksi (Redoks)
Reaksi redoks dapat
dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu senyawa (disebut reduktor)
ke senyawa lainnya (disebut oksidator).
Dalam proses ini, senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan
tereduksi, oleh karena itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti
sebagai kenaikan bilangan
oksidasi, dan reduksi adalah penurunan bilangan
oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari elektron ini akan
selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang diklasifikasikan
sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang berpindah
(seperti yang melibatkan ikatan kovalen).
Contoh reaksi redoks adalah:
2
S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq)
+ 2 I−(aq)
Untuk mengetahui
reaktan mana yang akan menjadi agen pereduksi dan mana yang akan menjadi agen
teroksidasi dapat diketahui darikeelektronegatifan elemen
tersebut. Elemen yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang rendah, seperti
kebanyakan unsur logam,
maka akan dengan mudah memberikan elektron mereka dan teroksidasi - elemen ini
menjadi reduktor. Kebalikannya, banyak ion mempunyai bilangan oksidasi tinggi,
seperti H2O2, MnO4-, CrO3, Cr2O72-, OsO4)
dapat memperoleh satu atau lebih tambahan elektron, sehingga disebut oksidator.
Jumlah elektron
yang diberikan atau diterima pada reaksi redoks dapat diketahui dari konfigurasi
elektronn elemen reaktannya. Setiap elemen akan berusaha
untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti konfigurasi elemen gas
mulia. Logam alkali dan halogen akan memberikan dan
menerima satu elektron. Elemen gas alam sendiri sebenarnya tidak aktif secara
kimiawi.
Salah satu
bagian penting dalam reaksi redoks adalah reaksi elektrokimia,
dimana elektron dari sumber listrik digunakan sebagai reduktor. Reaksi ini
penting untuk pembuatan elemen-elemen kimia, seperti klorin atau aluminium.
Proses kebalikan dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan listrik juga
ada dan prinsip ini digunakan pada baterai.
6.
Reaksi
Asam-Basa (Netralisasi)
Reaksi asam-basa adalah
reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah molekul asam ke
molekul basa.
Disini, asam berperan
sebagai donor proton dan basa berperan
sebagai akseptor proton.
Reaksi asam basa, HA: asam, B:
Basa, A–: basa konjugasi, HB+: asam konjugasi
Hasil dari
transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi. Reaksi kesetimbangan (bolak-balik)
juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa konjugasinya selalu dalam
kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai dengan adanya konstanta
diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb)
dari setiap substansinya. Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa
adalah netralisasi dimana
asam dan basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam yang
sifatnya netral.
7.
Reaksi
pada Zat Padat
Reaksi
dapat terjadi di antara dua benda padat. Meski begitu, karena tingkat difusi pada zat padat sangat rendah, maka reaksi kimia yang
berlangsung terjadi sangat lambat. Reaksi dapat dipercepat dengan cara
meningkatkan suhu sehingga akan memecah reaktan, sehingga luas permukaan kontak
menjadi lebih besar.
8.
Reaksi
Fotokimia
Dalam reaksi fotokimia, atom dan molekul akan menyerap energi (foton)
dari cahaya dan mengubahnya ke eksitasi. Atom dan molekul ini lalu dapat
melepaskan energi dengan memecahkan ikatan kimia, maka menghasilkan radikal.
Reaksi ang termasuk ke dalam reaksi fotokimia di antaranya reaksi
hidrogen-oksigen, polimerisasi radikal, reaksi
berantai dan reaksi
penataan ulang.
9.
Reaksi
Kompleksometri
Reaksi
kompleksometri adalah reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul
netral. Terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan yang terikat pada atom
pusat. Satu ion atau molekul kompleks terdiri dari atom pusat yang ditandai
dengan bilangan koordinasi, yakni suatu angka bulat yang menunjukan jumlah
ligan (monodentat) yang membentuk kompleks stabil dengan satu atan (ion) pusat.
Ligan dalam kompleks dapat berupa anion atau molekul netral yang mengandung
sebuah atom lebih sepasang elektron yang dapat diberikan pada ion logam.
10.
Reaksi
Pengendapan
Reaksi
pengendapan adalah reaksi antara zat-zat atau ion logam yang sukar larut dalam
air, sehingga terbentuklah endapan. Pembentukan endapan menunjukan perubahan
sifat kelarutan yang bila terjadi reaksi antara zat berbeda, maka zat tersebut
tidak seluruhnya larut. Sehingga terbentuklah endapan pada hasil reaksinya.
Contohnya pada reaksi antara AgNO3 dengan NaCl menyebabkan semua ion
pemisah tidak dihilangkan. Endapan hasil reaksi disebut juga presipitat.
NaCl + AgNO3
à AgCl + NaNO3
Percobaan
reaksi kimia yang telah dilakukan masih banyak kesalahan. Hasil yang didapat
praktikan berbeda dengan hasil reaksi yang benar. Kesalahan tersebut
dipengaruhi oleh faktor diantaranya kurangnya ketelitian praktikan saat
menggunakan pipet. Pipet yang telah dipakai untuk mengambil zat sebelumnya
tidak dibersihkan terlebih dahulu saat akan mengambil zat yang lain. Sehingga
zat sebelumnya tercampur dengan zat lain dan mempengaruhi hasil akhir reaksi
kimia tersebut. Bila terjadi perbedaan baik itu perubahan warna, endapan dan tidak
adanya endapan, hal itu bisa terjadi karena faktor lingkungan. Faktor
lingkungan seperti, tinggi rendahnya suhu ruangan yang mempengaruhi proses
kelarutan, takaran yang tidak sesuai, ataupun botol larutan yang tidak ditutup
kembali.
Beberapa
dari percobaan reaksi kimia diatas dapat digolongkan menjadi beberapa jenis
reaksi, yaitu reaksi penetralan terdapat pada nomor 1,2,3, dan 9. Reaksi
kompleksometri terdapat pada nomor 4, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, dan 13. Reaksi
pertukaran ganda terdapat pada nomor 4, 5, 6, dan 7. Reaksi redoks terdapat
pada nomor 10, 11, 12, 15, 16, 18, dan 19. Reaksi pengendapan terdapat pada
nomor 6, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, dan 19. Reaksi pembentukan
gas terdapat pada nomor 10 dan 15.
Percobaan reaksi kimia yang telah dilakukan
terdapat kesamaan antara larutan nomor 2 dan nomor 3, yaitu kesamaan perubahan
warna untuk reaksi antara 1ml CH3COOH 0,05M + 1 tetes PP dengan NaOH
(pp) + CH3COOH (pp) yang menghasilkan warna bening. Sementara pada
larutan nomor 12, 13, dan 14 terdapat perbedaan warna antara reaksi BaCl2 +K2CrO4 0.1M, BaCl2 +K2CrO7 0.1M, dan BaCl2 +HCl 0.1M +K2CrO4 0.1M, yang secara berturut-turut
menghasilkan warna Kuning dan mengendap (putih), Orange dan mengendap (kuning),
dan Orange.
Umumnya reaksi kimia dapat
digolongkan ke dalam 4 golongan yaitu, reaksi sintesis, metatesis, penetralan
atau reaksi asam-basa, dan reaksi penggabungan dan reaksi penguraian. Reaksi
yang termasuk reaksi metatesis yaitu, reaksi kompleksometri dan pengendapan.
Reaksi penetralan adalah reaksi penetralan larutan asam kuat dan basa kuat yang
dicampurkan dan menghasilkan produk reaksi berupa garam dalam air. Reaksi
kompleksometri adalah reaksi ion logam, yaitu kation dengan anion atau molekul
netral yang terdiri dari atom pusat dan sejumlah ligan. Reaksi pertukaran ganda
adalah. Reaksi reaksi redoks adalah reaksi pengikatan dan pelepasan elektron
serta penurunan dan penaikan bilangan oksidasi. Reaksi pengendapan adalah
reaksi antara zat ion logam yang sukar larut dalam air, sehingga terbentuklah
endapan. Untuk mengetahui apakah suatu reaksi terbentuk endapan atau tidak,
harus diketahui kelarutan zat yang terjadi. Sebagai contoh beberapa zat yang
sukar larut dalam air, yaitu I+, Mg2+, Fe2+,
dan Cl-. Reaksi pembentukan gas adalah reaksi yang produk akhirnya
berupa gas atau gelembung gas. Sifat yang dapat menimbulkan gas yaitu proses
penyubliman, pemanasan dan pendinginan.
Kesimpulan :
Dari percobaan-percobaan yang telah
dilakukan kita mengerti apa itu reaksi kimia dan apa saja yang terlibat
didalamnya, kita dapat mengamati langsung terjadinya reaksi kimia dengan
melihat perubahan-perubahan yang tampak. Kita juga mengetahui faktor-faktor
kesalahan apa saja yang dapat terjadi yang mempengaruhi hasil dari reaksi kimia
tertentu, serta kita dapat menuliskan beberapa reaksi kimia dan hasil
reaksinya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2012.Reaksi-reaksiaKimia.http://mayouame.blogspot.com/2012/05/reaksi-re
aksi-kimia.html.Access:20 November 2012.
Anonim.2012.Ciri-ciri Reaksi Kimia.http://id.shvoong.com/exact-sciences/chemistry
/20465 98-ciri-ciri-reaksi-kimia/.Access:21 November 2012.
Anonim.2012.ReaksiaKimia.http://mafia.mafiaol.com/2012/08/bagaimana-ciri-ciri-re
aksi-kimia.html.Access:21 November 2012.
Brady,
E. James. (1999), Kimia Universitas
Asas dan Struktur, Binapura Aksara : Jakarta.
Sutrisno,
E.T. dan Nurminabari, I.S.2010.Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan : Bandung.
Casino Review: Vegas Casino - Dr.MD.com
BalasHapusThe online gambling industry is expanding, and casinos 과천 출장안마 are using it. We can't tell you what's going on at 광주 출장마사지 a casino 도레미시디 출장샵 without 전라북도 출장안마 a lot 용인 출장안마 of